Penganut Konstruktivisme berpendapat bahwa pengetahuan itu dikonstruksikan oleh kita yang sedang beajar. Pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, tetapi merupakan konstruksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman maupun lingkungannya. berikut ulasanya
Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada di sana dan orang tinggal mengambilnya, tetapi merupakan suatu bentuk terus – menerus dari seseorang.
Kaum Konstruktivis menyatakan bahwa manusia dapat mengetahui sesuatu dengan inderanya melalui proses melihat, mendengar, menjamah, membau, dan merasakan orang dapat mengetahui sesuatu. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang telah terbentuk, tetapi merupakan suatu proses menjadi. Von Glaserfelk menyebutkan beberapa kemampuan yang paat diperlukan untuk melakukan proses pembentukan pengetahuan itu, seperti:
- kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman,
- kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan persamaan dan perbedaan,
- kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dengan yang lainya. Kendati demikian konstruksi pengetahuan adan batasanya. Bettencourt menyebutkan beberapa hal yang membatasi proses konstruksi pengetahuan yaitu: konstruksi yang lama, domain pengalaman kita, dan jaringan struktur kognitif kita. Von Glaserfelk membedakan tiga level pengetahuan dan kenyataan yaitu :
- Konstruktifisme radikal yaitu mengabaikan hubungan antara pengetahuan dan kenyataan sebagai kriteria kebenaran
- Realisme hipotetik yang memandang pengetahuan sebagai suatu hipotesis dari suatui struktur kenyataan yang sedang berkembang menuju pengetahuan yang sejati yang dekat dengan realitas
- Konstruktifisme yang biasa yaitu masih melihat pengetahuan sebagai suatu gambaran yang dibentuk dari kenyataan suatu objek
Conny R.S ( 1999 ) merumuskan sejumlah pemikiran yang memungkinkan aktivitas belajar anak SD lebih bermakna dengan menerapkan prinsip konstruktivisme. Cara pembelajaran anak yang diharapkan dapt didieskripsikan sebagai berikut :
- Orientasi mengajar tidak hanya pada segi pencapaian prestasia kademik, melainkan juga diarahkan untuk mengembangkan sikap dan minat belajar serta potensi dasar anak
- untuk membuat pelajaran lebih bermakna bagi anak, topik – topik yang dipilih dan dipelajari didasarkan pada pengalaman – pengalaman anak yang relevan
- Metode belajar yang digunakan harus membuat anak terlibat dalam suatu aktivitas langsung dan bersifat bermain yang menyenangkan
- Dalam proses belajar, kesempatan anak untuk berain dan bekerja sama dengan orsng lsin perlu diprioritaskan
- Bahan – bahan pelajaran yang digunakan hendaknya bahan yang konkret dan kalau mungkin yang sebenarnya
- Dalam menilai hasil belajar anak, para guru tidak hanya menekankan pada aspek kognitif dengan menggunakan tes, tetapi harus pula mencakup semua domain perilakua anak yang relefan dengan melibatkan sejumlah alat penilaian
- Ide – ide diatas mengimplikasikan perlunya para guru menampilkan peran utama sebagai guru dalam proses pembelajaran anak, dan bukannya hanya sebagai transmitor pengetahuan kepada anak
Sumber : arisnews.com