- pendidikan karakter bangsa
Belakangan ini kita dibuat menangis dengan hampir runtuhnya karakter bangsa Indonesia. Mulai dari kasus korupsi yang sulit diberantas, kurang pekanya generasi muda terhadap lingkungan sekitar, sampai masalah kediplinan yang semakin payah. Sebagai seorang pendidik, tentu penulis tak akan berpangku tangan saja menghadapi kenyataan ini. Perlu kiranya kita menyatukan langkah untuk menanamkan kembali nilai-nilai dasar pendidikan karakter bangsa.
Menurut penulis, ada 16 nilai-nilai Dasar Pendidikan Karakter bangsa yang dapat ditumbuhkan dan dikembangkan di sekolah-sekolah kita. Ke-16 nilai dasar itu dapat diintegrasikan dalam berbagai kegiatan akademik dan kesiswaan. Dari sanalah kita dapat melakukan pembinaan peserta didik.
<a href="http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a80dd573&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE" target="_blank"><img src="http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1033&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a80dd573" border="0" alt="" /></a>
Ads
Nilai-nilai dasar pendidikan karakter yang harus diajarkan adalah:
•1. Bertakwa (religious)
Para guru harus mampu mengarahkan anak didiknya menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mampu melaksanakan perintah-Nya, dan mampu pula menjauhkan segala larangan-Nya. Orang yang bertakwa akan sadar-sesadarnya bahwa dirinya hanya hamba Tuhan yang harus bertanggungjawab dengan apa yang telah dilakukannya di dunia. Kegiatan seperti tadarus dan sholat berjamaah adalah merupakan contoh dari kegiatan meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik.
•2. Bertanggung jawab (responsible)
Para guru harus mampu mengajak para peserta didiknya untuk menjadi manusia yang bertanggungjawab. Mampu mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukannya dan berani menanggung segala resiko dari apa yang telah diperbuatnya. Rasa tanggung jawab ini harus ada dalam diri para peserta didik kita. Kegiatan seperti pentas seni adalah merupakan salah satu bentuk dimana siswa atau peserta didik diberi tanggung jawab dalam mengelola sebuah kegiatan seni.
•3. Berdisiplin (dicipline)
Para guru harus mampu menamkan disiplin yang tinggi kepada para peserta didiknya. Kedisiplinan harus dimulai pada saat masuk sekolah. Budaya tepat waktu harus ditegakkan. Siapa yang terlambat datang ke sekolah harus terkena sanksi atau hukuman sesuai dengan peraturan tata tertib yang berlakuk di sekolah. Sioswa harus diajarkan disiplin, dengan demikian dia kan terbiasa disiplin dalam kehidupannya. Contoh yang paling mudaha adalah tepat waktu. Siswa harus dididik untuk mampu tepat waktu.
•4. Jujur (honest)
Kejujuran saat ini merupakan hal yang langka. Para guru harus mampu memberikan contoh kepada para peserta didiknya untuk mampu berlaku jujur. Ketika jujur diajarkan di sekolah-sekolah kita, maka para peserta didik tak akan berani berbohong karena telah terbiasa jujur. Kebiasaan jujur ini jelas harus menjadi fokus utama dalam pendidikan di sekolah. Sebab kejujuran telah menjadi barang langka di negeri ini. Timbulnya korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah akibat dari karakter jujur yang kurang terpelihara dengan baik.
•5. Sopan (polite)
Mampu berperilaku sopan adalah dambaan setiap insan. Dengan berlaku sopan orang lain akan segan kepada kita. Karakter sopan ini harus dilatihkan kepada peserta didik, dan dicontohkan bagaimana cara berlaku sopan kepada orang lain. Terutama kepada mereka yang telah lebih tua daripadanya. Tentu karakter kesopanan harus diperlihatkan dan dijunjung tinggi. Seringkali kita melihat karkater anak sekolahan yang kurang sopan. Baik dalam berbicara mamupun bertindak. Hal inilah yang harus kita rubah dalam pendidikan karakter bangsa.
•6. Peduli (care)
Peserta didik harus dilatih untuk peduli kepada sesama. Belajar melakukan empati kepada orang lain dengan rasa kepedulian yang tinggi. Ketika kita mau peduli, maka saudara-saudara kita yang sedang mengalami kesulitan akan terbantu. Di situlah akhirnya jiwa kepedulian kita teruji. Banyaknya musibah yang silih berganti di negeri ini, baik musibah bencana alam maupun bencana lainnya harus membuat kita semakin peduli dengan bangsa sendiri.
•7. Kerja keras (Hard work)
Peserta didik harus dilatih untuk mampu bekerja keras. Bukan hanya mampu bekerja keras, tetapi juga mampu bekerja cerdas, ikhlas, dan tuntas. Dengan begitu kerja keras yang dilakukannya akan bernilai ibadah di mata Tuhan pemilik langit dan bumi. Orang yang senang bekerja keras pastilah akan menuai kesuksesan dari apa yang telah dikerjakannya. Orang yang bekerja keras pasti mampu meujudkan impiannya menjadi kenyataan.
•8. Sikap yang baik (good attitude)
Peserta didik harus memiliki sikap yang baik. Dengan sikap yang baik akan terlihat karakter dari peserta didik tersebut. Sikap yang baik kepada orang lain harus dicontohkan oleh guru kepada para peserta didiknya. Dengan begitu orang lain akan menaruh hormat kepadanya karena sikapnya yang baik. Perilaku orang dapat dilihat dari sikap baik yang dimunculkannya. Oleh karenanya sikap yang baik harus diajarkan para guru dalam pendidikan karakter di sekolah.
•9. Toleransi (tolerate)
Peserta didik harus dilatih agar mampu bertoleransi dengan baik kepada orang lain. Toleransi harus dipupuk sejak dini, apalagi kepada hal-hal yang bernuansa Suku, agama, Ras, dan antar golongan (SARA). Perlu tolerasi yang tinggi agar mampu memahami kalau kita berbeda tetapi hakekatnya tetap satu juga. Toleransi antar umat beragama adalah salah satu bentuk toleransi yang paling jelas terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
•10. Kreatif (Creative)
Peserta didik harus diajarkan agar mampu kreatif. Dengan begitu dia telah terbiasa menciptakan sesuatu yang baru. Guru kreatif akan menghasilkan peserta didik yang kreatif pula. Ajarkan peserta didik kita agar mampu kreatif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Anak kreatif tidak lahir begitu saja. Dia lahir dari proses pendidikan yang berkelanjutan.
•11. Mandiri (independent)
Anak yang terbiasa mandiri biasanya akan jauh lebih berhasil hidupnya daripada anak yang kurang mandiri. Mandiri bukan hanya mampu berdiri di atas kakinya sendiri, tetapi juga mampu membawa dirinya untuk tidak bergantung penuh kepada orang lain. Kemandirian harus ditanamkan kepada para peserta didik kita bila ingin anak menjadi mandiri.
•12. Rasa Ingin Tahu (curiosty)
Setiap anak pasti memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tentu sebagai guru kita dituntut untuk mampu mengarahkan rasa ingin tahu mereka kearah hal-hal yang positif seperti rasa ingin tahu mereka tentang bumi dan antariksa yang ilmunya terus berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi. Bila peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, amak itu adalah modal dasar untuk menjadi seorang ilmuwan muda dan kaya. Rasa ingin tahu ini harus terus dimotivasi agar para peserta didik kita mampu juga meneliti di usia remaja.
•13. Semangat Kebangsaan (Nationality Spirit)
Para peserta didik harus didorong memiliki semangat kebangsaan. Dengan begitu akan ada rasa bangga kepada bangsanya sendiri. Contoh yang paling mudah dari semangat kebangsaan adalah sepakbola. Dengan permainan sepakbola, para pemain dan penonton dituntut harus memiliki semangat kebangsaan yang tinggi. Apalagi bila kita bermain di negeri orang lain.
•14. Menghargai (Respect)
Peserta didik harus mampu menghargai hasil karya orang lain yang dilihatnya. Dengan begitu ada penghargaan yang diberikan olehnya kepada orang lain. Saling menghargai merupakan cerminan budaya bangsa yang harus dilestarikan secara turuh temurun. Mengharagai pendapat orang lain adalah salah satu contoh dari karakter saling menghargai sesama.
•15. Bersahabat (Friendly)
Ketika peserta didik sudah terbiasa bersahabat, maka akan terasalah pentingnya sebuah persahabatan. Bersahabat adalah karakter penting yang harus dimiliki oleh para peserta didik. Kita harus memupuk rasa persaudaraan yang tinggi. Bila kita saling bersahabat, maka kita akan semakin dekat dan akrab. Dengan begitu akan semakin dekatlah hati kita masing-masing. Persahabatan bagai kepompong yang akan mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Sungguh indahnya sebuah persahabatan.
•16. Cinta damai (Peace Ful)
Peserta didik harus cintai damai. Cinta mencintai antar sesama anak manusia. Kita semua bersaudara dan tidak selayaknya kita saling bertengkar. Kita cinta damai, tepai kita pun cinta kemerdekaan. Siapa saja bangsa yang mengusik kemerdekaan kita, maka kita akan melawannya dengan gagah perkasa karena kita lebih mencintai bangsa sendiri.
Demikianlah nilai-nilai dasar pendidikan karakter bangsa yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah kita. Semoga kita semua dapat menyiapkan para generasi penerus bangsa menjadi calon pemimpin masa depan yang memiliki karakter yang penulis jabarkan di atas serta mempunyai kemampuan intektual yang tinggi. Kita pun berharap akan muncul pemimpin masa depan yang berkarakter, berintegrasi yang tinggi dan cerdas dalam melihat perkembangan sejarah bangsa.