Oleh: Yusrizal, S.Pd.
Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana informasi diserap, diatur serta diolah. Jadi, gaya belajar seseorang merupakan kombinasi dari bagaimana ia menyerap suatu informasi, kemudian mengatur dan mengolah informasi tersebut. (DePorter:2002)
Sebuah penelitian ekstensif, khususnya di Amerika Serikat, yang dilakukan oleh Profesor Ken dan Rita Dunn dari universitas St. John di Jamaica, New York, dan para pakar pemrograman Neuro Linguistik seperti, Richard Bandler dan John Grinder dan michael Grinder, telah mengidentifikasi tiga gaya belajar dan komunikasi yang berbeda.(Rose:2003)
1. Visual
Gaya belajar seperti ini lebih mengutamakan kekuatan penglihatan(mata). Belajar melalui melihat sesuatu. Orang dengan gaya belajar visual menyukai gambar, diagram, pertunjukkan, peragaan, pemutaran film atau video sebagai media pembelajaran. Berikut beberapa kharakteristik pembelajar visual:
- Suka membaca; menonton televisi, film; menerka teka-teki atau mengisi TTS; lebih suka membaca ketimbang dibacakan; lebih suka memperhatikan ekspresi wajah ketika berbicara dengan orang lain.
- Mengingat orang melalui penglihatan(tak pernah melupakan wajah); mengingat kata-kata dengan melihat dan biasanya bagus dalam mengeja atau melafalkan; tetapi butuh waktu lama untuk mengingat susunan atau urutan abjad jika tidak disebutkan awalnya.
- Kalu memberi/menerima penjelasan arah lebih suka memakai peta /gambar
- Selera pakaian: bergaya, penampilan penting, warna pilihannya sesuai, tertata atau terkoordinasi
- Menyatakan emosi melalui ekspresi muka.
- Menggunakan kata da ungkapan seperti: melihat, menonton, menggambarkan, sudut pandang, mencerahkan, perspektif, mengungkapkan, tampak bagiku, meneropong, fokus, cemerlang, bersemangat, dan sebagainya.
- Aktivitas kreatif: menulis, menggambar, melukis, merancang, melukis di udara.
- Cenderung berbicara cepat, tetapi mungkin cukup pendiam di dalam kelas.
- Berhubungan dengan orang lain lewat kontak mata dan ekspresi wajah
- Saat diam suka melamun atau menatap ke atas.
- Menjalankan bisnis atas dasar hubungan personal antarwajah
- Punya ingatan visual bagus. (ingat dimana meninggalkan sesuatu beberapa hari yang lalu.
- Merespon lebih bagus ketika diperlihatkan sesuatu ketimbang diceritakan sesuatu.
2. Auditori
Gaya belajar Auditory lebih mengutamakan kekuatan pendengaran (telinga) Belajar melalui mendengarkan sesuatu. Orang dengan gaya belajar auditory lebih menyukai kaset audio, ceramah perkuliahan, diskusi, debat dan instruksi dalam proses belajar mengajar. Kharakteristik pembelajar auditori yaitu:
- Suka mendengar radio, musik, sandiwara, drama, debat; lebih suka cerita yang dibacakan kepadanya dengan berbagai ekspresi
- Ingat dengan baik nama orang; bagus dalam mengingat fakta; suka berbicara dan mempunyai perbendaharaan kata yang luas
- Menerima dan memberikan penjelasan arah dengan kata-kata (verbal); senang menerima instruksi secara verbal
- Selera: yang penting label, mengetahui siapa perancangnya dan dapat menjelaskan pilihan pakaiannya.
- Mengungkapkan emosi secara verbal melalui perubahan nada bicara atau vokal
- Menggunakan kata-kata dan ungkapan seperti: kedengarannya benar, membangkitkan lonceng, mendengarkan apa yang anda katakan, ceritakan, dengarkan, panggil, lantang, jelas, lebih dari cukup, teguran, jaga lidah anda, ungkapkan diri anda, memberi perhatian, berkata benar, dan sebagainya
- Aktivitas kreatif: menyanyi, mendongeng, mengobrol apa saja, bermain musik, membuat cerita lucu, berdebat, berfilosofi.
- Berbicara dengan kecepatan sedang; suka bicara bahkan dalam kelas.
- Berhubungan dengan orang lain lewat dialog, diskusi terbuka.
- Dalam keadaan diam, suka bercakap-cakap dengan dirinya sendiri atau bersenandung,
- Suka menjalankan bisnis melalui telepon.
- Cenderung mengingat dengan baik dan menghafal kata-katadan gagasan-gagasan yang pernah diucapkan.
- Merespons lebih baik tatkala mendengar informasi ketimbang membacanya.
3. Kinestetik
Gaya belajar kinestetik lebih mengutamakan keterlibatan aktivitas fisik secara langsung. Belajar melalui aktivitas fisik. Media pembelajaran yang disukai antara lain bermain peran, kunjungan wisata, lebih menyukai pelajaran praktek ketimbang teori. Berikut kharakteristik pembelajar kinestetik:
- Menyukai kegiatan aktif, baik sosial maupun olahraga, seperti menari dan lintas alam.
- Ingat kejadian-kejadian; hal-hal yang terjadi.
- Memberikan dan menerima penjelasan arah dengan mengikuti jalan yang dimaksud-“lebih mudah apabila anda mengikuti saya saja”.
- Selera: nyaman dan “rasa” bahan lebih penting daripada gaya.
- Mengungkapkan emosi melalui bahasa tubuh-gerak/nada otot.
- Menggunakan kata dan ungkapan seperti: merasa, menyentuh, menangani, mulai dari awal, menaruh kartu di meja, meraba, memegang, memetik dawai, mendidihkan bergandengan tangan, mengatasi, menahan, tajam laksana pisau.
- Aktivitas kreatif: kerajinan tangan, berkebun, menari, berolahraga
- Berbicara agak lambat.
- Berhubungan dengan orang lain lewat kontak fisik, mendekat/akrab, menyentuh.
- Dalam keadaan diam selalu merasa gelisah; tidak bisa duduk tenang.
- Suka melakukan urusan seraya mengerjakan sesuatu.
- Ingat lebih baik menggunakan alat bantu belajar tiga dimensi
- Belajar konsep lebih baik dengan menangani objek secara fisik.
Seseorang bisa saja memiliki sebagian kharakteristik pelajar visual, auditori dan kinestetik sekaligus. Artinya, dia bisa saja menjadi pelajar visual, sekaligus menjadi pelajar auditori; atau pelajar kinestetik, yang juga mampu untuk belajar secara visual.. Kita bisa menggunakan salah satu gaya belajar dalam menyerap informasi. Kita juga bisa menggunakan kombinasi diantara ketiga gaya belajar tersebut. Namun, tentu saja ada suatu kecenderungan dalam diri kita, gaya belajar mana yang lebih cocok dengan kita. Jika seseorang mampu mengidentifikasi gaya belajar yang cocok dengan dirinya, maka dia akan mampu menyerap informasi secara efesien.
Dalam dunia pendidikan, mengenal dan mengetahui gaya belajar merupakan suatu hal yang penting. Guru harus bisa mengidentifikasi dan mengetahui gaya belajar muridnya. Apakah muridnya lebih tertarik dengan ceramah, atau diskusi dalam preses pembelajaran? Atau lebih menyukai bermain peran dan pelajaran yang lebih bersifat praktek? Karena dalam suatu kelas terdiri dari banyak siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda, maka dituntut kreativitas guru untuk lebih inovatif dan kreatif menggunakan metode mengajar serta media yang digunakan. Gunakanlah berbagai metode mengajar yang berbeda, serta pakailah media pembelajaran yang variatif, sehingga mampu mengakomodir semua siswa dengan gaya belajar yang berbeda.
Nah, gaya belajar mana yang cocok dengan Anda, Visual, Auditori atau Kinestetik? Selamat belajar!! sumber : http://mediadidik.blogspot.com