Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Dharma Pendidikan Kompasiana MSN Indonesia Bisnis Indonesia Kompas Republika Tempo Detiknews Media Indonesia Jawa Pos Okezone Yahoo News New York Times Times Forbes
Google Yahoo MSN
Bank Indonesia Bank Mandiri BNI BCA BRI Cimb Niaga BII
Hariyono.org Education Zone Teknologi Informasi Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Perekonomian Indonesia KTI-PTK Akuntansi Komputer Media Pend.Askeb Media Bidan Pendidik Materi Umum Kampus # # #
mandikdasmen Depdiknas Kemdiknas BSNP Kamus Bhs Indonesia BSNP # # # # #
Affiliate Marketing Info Biz # # # # # # # # #
Bisnis Online Affilite Blogs Affiliate Program Affiliate Marketing # # # # # # # # #

12 June 2011 | 7:45 PM | 0 Comments

Hipnosis di Dalam Kelas?

Oleh: Rara Sandhy Winanda

Penulis

Kata ‘Hipnosis’ sering dianggap aneh oleh sebagian orang. Persepsi tentang hipnosis umumnya mengacu kepada hal yang bersifat magis dan tidak ilmiah. Baru-baru ini, perkembangan ilmu hipnosis kian melejit di Indonesia. Pada tahun 2009, Hypnoteaching mulai diperkenalkan sebagai salah satu pendekatan pembelajaran di Indonesia. Tentu orang yang belum paham tentang ilmu hipnosis secara umum akan keheranan bertanya, “Hipnosis di dalam kelas?”

Masyarakat awam biasanya mengenal satu cabang dari hypnosis, yaitu Hypnosis Stage (hipnosis panggung), yang sering ditayangkan di televisi sebagai acara hiburan. Namun, sebenarnya ada banyak cabang lainnya dari ilmu hipnosis, sebut saja Hypnotheraphy (pemakaian hipnosis dalam bidang medis), Hypnosell (dalam bidang penjualan), Hypnoteaching (dalam bidang pendidikan), dan bidang lainnya. Bahkan, hipnosis sendiri merupakan fenomena alamiah dalam aktivitas sehari-hari manusia. Disadari atau tidak, hipnosis adalah hal yang biasa saja.

Ormond McGill, seorang praktisi hipnosis terkemuka di Amerika Serikat, dalam bukunya The New Encyclopedia of Stage Hypnotism menyatakan, hipnotisme sama halnya dengan listrik,  tidak ada yang tahu dengan jelas apakah itu, tapi kita menggunakannya. Dengan mengetahui cara bekerjanya pikiran manusia yang unik dan menarik, akan terungkap fenomena yang dianggap mistis dalam hipnosis, yang sejatinya merupakan kemampuan alami manusia.

Hypnoteaching merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik agar masuk ke dalam pikiran alpha, sehingga setiap informasi yang diberikan oleh pendidik bisa dengan mudah masuk ke dalam memori jangka panjang mereka, tanpa adanya distorsi dari pikiran-pikiran lain yang membebaninya. Dalam kondisi biasa (sadar penuh), manusia akan berada pada kondisi pikiran beta (30-14 hz). Artinya, ia bisa melakukan banyak hal sekaligus. Contohnya dalam pembelajaran, sambil belajar siswa juga sering menghayal, bercanda dengan teman, main facebook, lapar, mengantuk, dan sekaligus mendengarkan atau mencatat penjelasan dari gurunya. Kondisi ini tidak efektif, karena akan membatasi informasi yang diterima oleh siswa tersebut. Ini disebabkan adanya critical area yang bertugas menyeleksi seluruh hal yang tidak diinginkan seseorang, termasuk pembelajaran di kelas yang membosankan bagi siswa.

Sedangkan, kondisi alpa berada pada frekuensi 8-13 hz. Pada kondisi ini, seseorang benar-benar berada pada kondisi rileks dan fokus, sehingga mudah menyerap informasi secara maksimal tanpa adanya pikiran yang mengganggu. Caranya dengan menonaktifkan critical area siswa, sehingga siswa akan berpindah dari kondisi beta ke kondisi alpa. Karena critikal area merupakan pemisah antara kondisi beta dengan kondisi alpa. Kondisi beta dikatakan sebagai pikiran sadar manusia, sedangkan kondisi alpa merupakan pikiran bawah sadar manusia, yang ternyata mempengaruhi 88% tindakan yang dilakukan oleh manusia yang bersangkutan.

Sebagai seorang pendidik, sejatinya akan melakukan transfer of knowledge pada peserta didiknya. Tentu saja, ini membutuhkan sebuah komuniksi yang handal antara pemberi informasi pada penerima informasi. Seorang yang piawai memainkan kata-kata dan memberi informasi yang persuasif, akan membuat orang lain menjadi tersentuh dan mengikuti ucapannya. Contohnya seorang trainer dalam acara training ESQ, ia bisa mempengaruhi seluruh peserta agar percaya pada ucapannya; orator yang membangkitkan semangat perjuangan bagi massanya; atau tayangan televisi yang membuat penonton larut dalam acara tersebut. Begitu pula seharusnya cara seorang pendidik dalam mentransfer ilmu pengetahuan pada  peserta didiknya. Ia juga harus menguasai teknik berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar manusia tersebut.

Hypnoteaching dapat dipraktekkan dengan memberi motivasi pada siswa. Ketika proses pembelajaran dimulai, guru terlebih dahulu memfokuskan siswa pada kondisi internalnya (pikiran alpa). Ada beberapa teknik yang dilakukan oleh guru, seperti relaksasi kondisi fisik dengan mengatur napas, kendalikan pikiran positif, dan selalu memulai sesi pembelajaran dengan doa dan afirmasi. Doa akan mengaktifkan kekuatan yang terpendam dalam diri manusia.  Selanjutnya melakukan relaksasi terhadap siswa. Poin penting lainnya adalah melibatkan refleks dan aktivitas fisik sisiwa, yang disesuaikan dengan modalitas siswa (visual, audio, dan kinestatis). Juga tidak melupakan sugesti motivasi pada siswa untuk membuka critical area siswa tersebut.

Komunikasi bawah sadar memegang peranan penting dalam hipnosis. Informasi yang disampaikan, cara penyampaian, dan kondisi saat menyampaikan informasi harus diperhatikan. Untuk membangun kedekatan guru dengan siswa secara bawah sadar dapat dilakukan dengan proses mirorring, yaitu meniru gerak tubuh dan pola bahasa siswa untuk meningkatkan hubungan kedekatan. Caranya dengan menyamakan pola pergerakan, pola napas, pola bahasa. Selain itu, melakukan eye contact (kontak mata), terlebih kepada siswa yang memiliki modalitas visual. Cara terakhir adalah dengan melakukan verbal agreement (persetujuan secara verbal) untuk menciptakan suasana yang saling menguntungkan (win-win solution). Ini merupakan cara memasuki persepsi siswa dengan fakta terlebih dahulu dan menyamakannya dengan persepsi guru, lalu guru mengarahkan siswa dengan saran-saran yang membangun.

Penggunaan hypnoteaching dalam pembelajaran di kelas memberikan banyak manfaat. Diantaranya: pertama, memotivasi siswa untuk tetap bersemangat di setiap materi pembelajaran. Yaitu dengan memberikan kata-kata yang tidak memberatkan dan menyulitkan pikiran siswa di setiap sesi pemberlajaran. Kedua, dapat menenankan siswa yang sering membuat ribut di kelas, dengan mensugestinya melalui kata-kata positif dan kepercayaan. Ketiga, mengoptimalkan pembelajaran karena informasi yang diberikan guru masuk pada memori jangka panjang siswa dan dapat dipanggil kembali kapanpun siswa itu butuhkan.

Ternyata, hypnoteaching secara tidak langsung telah dipraktekkan oleh sebagian guru, sehingga mereka dinamakan guru teladan karena mereka bisa memasuki relung jiwa peserta didiknya. Konsep hypnoteaching sebenarnya merupakan cara guru berpersepsi dalam mengendalikan pikirannya serta pikiran peserta didiknya  dalam proses pembelajaran di kelas. Hypnoteaching bukanlah hal yang asing, karena itu praktekkanlah dan jangan takut tidak bisa sebelum mencoba. Karena pikiran akan membentuk kenyataan.

Penulis adalah Mahasiswa Pendidikan Matematika 2007

NB: Jika anda suka artikel ini, silakan share ke teman FACEBOOK anda. Cukup dengan meng-KLIK link ini! Terimakasih.
 
Copyright © 2010 - All right reserved by Education Zone | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by h4r1
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome, flock and opera.