Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Dharma Pendidikan Kompasiana MSN Indonesia Bisnis Indonesia Kompas Republika Tempo Detiknews Media Indonesia Jawa Pos Okezone Yahoo News New York Times Times Forbes
Google Yahoo MSN
Bank Indonesia Bank Mandiri BNI BCA BRI Cimb Niaga BII
Hariyono.org Education Zone Teknologi Informasi Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Perekonomian Indonesia KTI-PTK Akuntansi Komputer Media Pend.Askeb Media Bidan Pendidik Materi Umum Kampus # # #
mandikdasmen Depdiknas Kemdiknas BSNP Kamus Bhs Indonesia BSNP # # # # #
Affiliate Marketing Info Biz # # # # # # # # #
Bisnis Online Affilite Blogs Affiliate Program Affiliate Marketing # # # # # # # # #

19 April 2011 | 1:56 PM | 0 Comments

Memahami Lebih Dalam Prinsip Dasar Penelitian Pengembangan

Untuk memahami sedikit lebih dalam tentang penelitian pengembangan, pertama tama kita coba pahami dulu bahwa dalam literatur ada dua istilah yang mengacu pada hal yang sama. Istilah pertama adalah, “Research dan Development (R&D)” seperti yang dikemukakan oleh Borg and Gall, 1983 atau Gays, Mills dan Airaisian, 2009. Istilah kedua adalah “Development Research” atau “Design and Development Research” seperti yang diungkapkan oleh Richey and Klein, 2007.

Nah, setelah itu mari kita lihat definisinya dari beberapa pakar tersebut:

    “is process used to develop and validate educational products” (Borg and Gall, 1983). [... proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan].
    … is the systematic study, development, and evaluation processes with the aim of establishing an empirical basis for the creation of instyructional products and tools and new or enhanced models that govern their development.” [Ritchey and Klien (2007). [… adalah studi sistematik, proses pengembangan dan evaluasi dengan tujuan menciptakan suatu dasar/landasan empiric untuk menciptakan suatu produk pembelajaran dan tool2 pembelajaran dan membuat model baru atau meningkatkan/memperbaiki yang ada].
    “… the process of researching consumer needs and then developing products to fulfill those needs. The purpose if R&D efforts in education is not to formulate or test theory but to develop effective products for use in schools. (Gay, Mills and Airasian, 2009). [... proses meneliti kebutuhan pelanggan dan kemudian mengembangkan produk untuk memnuhi kebutuhan tersebut. Tujuan R&D dalam pendidikan adalah bukan untuk memformulasi atau menguji teori tapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah].

Yang dimaksud dengan produk, baik menurut Borg & Gall, mupun Milss dkk, dapat ebrupa bentuk fisik, proses, prosedur, model dan lain-lain.

Ok. Sampai disini, CLEAR ya?

Selanjutnya kita lihat karakteristik langkah pokok R&D yang membedakannya dengan pendekatan penelitian lain. Borg and Gall, 1983 menjelaskan 4 ciri utama R&D, yaitu:

  1. Studying research findings pertinent to the product to be developed.  [melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelaitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan].  
  2. Developing the product base on this findings. [mnegembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut]
  3. Field testing it in the setting where it will be used eventually. [dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk tersebut nantinya digunakan].
  4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage. [melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan]

Jadi, ciri utama R&D adalah adanya langkah penelitian awal terkait dengan produk yang akan dikembangkan. Jika tidak ada langkah penelitian awal, tiba tiba mendesain dan mengembangkan produk, maka R&D-nya DIPERTANYAKAN, atau bisa dikatakan BUKAN R&D. Berdasarkan hasil penelitian itulah kemudian produk pendidikan dirancang dan dikembangkan untuk kemudian diuji dan diperbaiki (revisi).

Sampai sini, rinsip dasar R&D, mudah-mudahan sudah clear, ya. Lanjut …

Berikutnya, mari kita lihat langkah-langkah R&D itu seperti apa. Supaya nyambung dengan penjelasan di atas, kita pake aja model Borg and Gall sebagai acuan. Oke? Ada sepuluh langkah. Beginilah langkah-langkahnya:

  1. Research and information collection. [melakukan penelitian dan pengumpulan informasi]. Katakanlah, didahului dengan penelitian awal terkait dengan produk pendidikan yang akan dikembangkan.
  2. Planning [melakukan perencanaan].
  3. Develop Preliminary form of Product. [mengembangkan bentuk awal produk]
  4. Prliminary Field Testing. [melakukan uji lapangan awal].
  5. Main Product Revision. [melakukan revisi produk utama].
  6. Main Field Testing. [merlakukan uji lapangan untuk produk utama]
  7. Operational Product Revision. [melakukan revisi produk operasional]
  8. Operational Field Testing. [melakukan uji lapangan terhadap produk final]
  9. Final Product Revision. [melakukan revisi prduk final].
  10. Disemination and Implementation. [diseminasi dan implementasi].

Dalam konteks pemahaman TP, saya sendiri mencoba menyederhanakan langkah tersebut menjadi beberapa tahap. Tahap 2 sampai dengan 9, pada dasarnya adalah tahap Design and Development dalam konteks pemahaman kita sebagai orang teknologi pendidikan. Jadi, kalo boleh disederhanakan, langkahnya ada 3, yaitu:

  • melakukan penelitian awal
  • melakukan perancangan dan pengembangan (design and development); langkah perancangan dan pengembangan ini, tentu saja didalamnya terdapat langkah uji-lapangan sebagai salah satu bentuk evaluasi formatif. tapi bisa juga untuk menguji validasi dapat dilakukan berbagai bentuk penelitian lain seperti penelitian eksperimen, survey atau jensi penelitian lain yang relevan.
  • melakukan diseminasi dan implementasi

Kesimpulan saya, bahwa dalam R&D ternyata menuntut kita  mengkombinasikannya berbagai metode penelitian lain. Sehingga dapat dikatakan sebagai mixing method. Dengan demikian, tidaklah haram hukumnya tesis dan desertasi menggunakan penelitian pengembangan (R&D). Penelitain pengembangan ini, tentunya menuntut peneliti (calon magister atau doktor pendidikan) mampu memilih, menentukan dan mengkombinasikan berbagai metode penelitian yang relevan. Pada saat penelitian awal, mungkin peneliti akan menggunakan metode survey, studi kasus, kaji hasil penelitian orang lain, dll. Pada saat pengembanganpun dalam rangka uji-coba, validasi, dan revisi diperlukan metode penelitian lain seperti survey, eksperimen dan lain-lain disamping evaluasi formatif seperti uji lapangan yang berulang-ulang (Brog and Gall) atau jenis evaluasi lain seperti small group evaluation, expert review, focus group discussion, dll.
Mungkin diagram berikut dapat memberikan gambaran:

Mohon koreksi, kalau kesimpulan ini salah ….

sumber : Teknologipendidikan.net

NB: Jika anda suka artikel ini, silakan share ke teman FACEBOOK anda. Cukup dengan meng-KLIK link ini! Terimakasih.
 
Copyright © 2010 - All right reserved by Education Zone | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by h4r1
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome, flock and opera.