PBL
A. Pengertian
Menurut Prof.Howard Barrows dan Kelson
PBL adalah krurikulum dan proses pembelajaran, dan didalam di dalam kurikulumnya dibahas masalah-masalah yang menuntut mahasiswa mendap[atkan pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir memecahkan masalah dan memiliki strategi belajar sendiri, sehingga memiliki kecakapan berpartisopasi dalam tim, proses pembelajaran menggunakan metode pendekatan yang sistematik untuk memecahkan masalah yang nanti diperlukan dalam karir dan kehidupan sehari-hari.
Menurut Dutch (1994)
PBL adalah metode instruktisional yang menantang mahasiswa “belajaar untuk belajar”, bekerja sama untuk mencari solusi bagi yang nyata.
B. Manfaat PBL
Menutur Smith (2005)
1. Meningkatkana kecakapan pemecahan masalahnya,
2. Lebih mudah mengingat,
3. Meningkatkan pemahaman,
4. Meningkatkan pengetahuannya yang relevan dengan dunia praktik,
5. Mendorong mereka penuh pemikirannya, membangun kemempuan,
kepemimpian, dan kerja sama kecakapan belajar dan motifasi belaajar
Dalam Problem Base Learning (PBL), proses belajar mengajar berpusat
padapembelajar (Learner Center) yang membuat pembelajar terbedakan.
Sedangkan pendekatan dengan Teacher Center sudah dianggap tradisional dan perlu diubah Ching and Gallow.2000) dikarenakan “pendidikan bukanlah satu- satunya orang yang memiliki sumber pengetahuan.”
TCL ( teacher centered learning) adalah suatu system pembelajaran dimana guru atau dosen menjadi pusat dari kegiatan belajar mengajar sehingga terjadi komunikasi satu arah. Di sini ilmu di transfer secara cepat dari dosen kepada mahasiswa secara drill sehingga daya serap dari mahasiswa lemah karena hanya mendengarkan dari dosen.
SCL atau Student Centered Learning atau yang lebih dikenal dengan pembelajaran berpusat mahasiswa. Pelaksanaan metode pembelajaran SCL diarahkan pada integrasi knowledge management system sehingga diharapkan menghasilkan intellectual capital yang bermanfaat. Dengan konsep SCL, mahasiswa bukan lagi sebagai obyek dari pengembangan ilmu pengetahuan namun diharapkan menjadi pelaku aktif dari pengisi content di dalam proses pembelajaran. Dosen hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator.
Metode ini memiliki beberapa jenis pembelajaran,yakni diantaranya Cooperative learning, Collaborative learning, Competitive learning, Case based learning, Project based learning,dan Problem based learning.
1. Sistem pembelajaran collaborative merupakan system pembelajaran yang dilaksanakan dalam lingkup kelompok kecil. Dimana para mahasiswa saling bekerja sama untuk bertukar pengetahuan guna mencapai tujuan pembalajaran secara umum. Didalam proses diskusi setiap mahasiswa harus aktif, bertanggung jawab atas hasil pembelajaran yang dicapai., saling memberi masukan, saling menerima pendapat orang lain dengan bijak dan saling menghargai kemampuan dari mahasiswa lain nya. Proses pembelajaran ini terjadi di lingkungan social yang memungkinkan terjadinya komunikasi.
2. Sistem pembelajaran cooperative merupakan system pembelajaran yang dilaksanakan oleh sekelompok kecil mahasiswa yang dimana mahasiswa tersebut belajar dari dan dengan teman-temannya. Dengan system ini mahasiswa dituntut untuk aktif guna mencapai tujuan belajar tertentu sehingga mahasiswa bertanggung jawab atas hasil pembelajaran yang dicapai. Dalam pembelajaran ini terdapat kunci pertanyaan yakni know ( apa yang anda ketahui tentang pokok bahasan yang sedang di diskusikan?), want to know (apa yang ingin anda ketahui dalam diskusi itu?), learnt( apa yang telah anda pelajari sehubungan dengan diskusi itu?)
3. Sistem pembelajaran competitive merupakan system pembelajaran yang memiliki maksud adanya suatu kompetisi. Mahasiswa saling berkompetisi dengan temannya untuk mencapai hasil terbaik. Hal ini kompetisi dapat terjadi secara individu ( berkompetisi dengan dirinya sendiri dibandingkan prestasi sebelumnya ) maupun kompetisi kelompok ( membangun kerjasama kelompok untuk mencapai prestasi tinggi )
4. Sistem pembelajaran Project/research based merupakan system pembelajaran yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian-penelitian untuk dapat menyelesaikan suatu masalah serta untuk mencapai tujuan belajar.
5. System pembelajaran case based merupakan system yang memiliki tujuan untuk mendekatkan jarak antara mahasiswa dengan kehidupan yang sesungguhnya. System ini menuntut mahasiswa bertindak sebagai subjek pembelajaran aktif.
6. Problem based learning (PBL)
a. Definisi
PBL adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini mahasiswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru.
b. Ciri-ciri utama
Berdasarkan pendapat dari Bridges ( 1992 ) dan Charlin ( 1998 ) system PBL memiliki 9 ciri utama,yaitu:
i. Pembelajaran bermula dengan masalah
ii. Masalah yang digunakan merupakan masalah nyata
iii. Pengetahuan yang diharapkan dicapai mahasiswa disusun berdasarkan masalah.
iv. Mahasiswa bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran mereka sendiri.
v. Mahasiswa akan bersifat aktif
vi. Pengetahuan sedia ada akan diaktifkan serta menyokong pengetahuan yang baru.
vii. Pengetahuan akan diperoleh dalam konteks yang bermakna.
viii. Mahasiswa berpeluang untuk meningkatkan pengetahuan.
ix. Pembelajaran berlaku dalam kumpulan kecil/kelompok.
c. Metode
Menurut Alder ( 1997 ) dan Milne ( 1995 ) mendefinisikan PBL dengan metode yang berfokus kepada identifikasi permasalahan serta penyusunan kerangka analisis dan pemecahan. Metode ini dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok kecil, banyak kerja sama dan interaksi serta berbagi peran untuk melaksanakan tugas dan saling melaporkan.
PBL di terapkan dengan langkah-langkah dalam seven jumps. Seven jumps adalah suatu cara belajar yang membentuk, mengarahkan dan menuntun mahasiswa untuk menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah tersebut adalah:
i. Menjelaskan istilah dan konsep
Menguraikan semua istilah dan konsep yang ada di dalam skenario yang belum dipahami artinya.
ii. Menetapkan kata kunci dan mendefinisikan sebagai masalah
iii. Brainstorming
Semua anggota kelompok mengeluarkan pendapat tanpa harus dikaji lebih dulu.
iv. Menganalisis masalah
Pendapat dan hipotesis dalam langkah tiga di bahas secara mendalam dan sistematik.
v. Merumuskan sasaran belajar
Berdasar pada kontradiksi dari langkah-langkah analisis masalah, dirumuskan pertanyaan-pertanyaan sebagai dasar aktivitas belajar untuk semua anggota kelompok.
vi. Belajar Mandiri
Setiap anggota kelompok mencari informasi dari berbagai sumber guna dapat menjawab pertanyaan dari tujuan pembelajaran
vii. Melaporkan dan mendiskusikan informasi baru
Pada saat ini beberapa program studi di beberapa perguruan tinggi menerapkan PBL, berbeda dengan kurikulum konvensional. Kurikulum PBL mengubah dan mentransformasikan seluruh kurikulum konvensional menjadi system blok melalui pemetaan kurikulum dan tujuan belajar yang terintegrasi. Konsep integrasi dengan pendekatan PBL sesuai dengan paradigma baru pendidikan kedokteran yakni SPICES ( Student centered, Problem based learning, Integrated curriculum, Community based, Early clinical exposure dan Systematic). Dengan demikian diharapkan mahasiswa mampu belajar mandiri dan sistematis, dalam suatu kerangka pemahaman yang terintegrasi dan berdasar pada masalah yang umum timbul dalam masyarakat.
“Perbedaan antara system pembelajaran TCL dengan SCL”
Perubahan dari TCL menuju SCL di pendidikan tinggi merupakan tantangan terhadap administrator, dosen, dan mahasiswa. Tantangan tadi bersumber pada berbagai perbedaan yang ada sebagai akibat dari perubahan system pembelajaran. Perbedaannya ialah:
TCL
SCL
1. dosen berperan sebagai otoritas formal
1.dosen berperan sebagai fasilitator,motivator
2.dosen memberi kuliah kepada mahasiswa
2.mahasiswa bertanggung jawab atas pembelajarannya
3.belajar adalah kegiatan individualis dan kompetitif
3.mahasiswa belajar dalam suasana kolaboratif
4.aktivitas mahasiswa bersifat pasif
4.aktivitas bersifat aktif
5. isi tidak bersifat kontekstual
5.isi bersifat kontekstual dan relevan
6.materi kuliah merupakan bagian terpenting
6 proses belajar dan isi yang dipelajari merupakan dua hal yang penting
7.pengetahuan diberikan secara terpisah oleh beberapa dosen
7.mahasiswa dihadapkan pada masalah yang otentik dan terintegrasi
8.waktu yang digunakan lebih singkat
8. waktu yang digunakan cukup lama
“Hubungan system SCL dengan PBL “
Dengan adanya suatu system yang bersifat non konvensional, setiap mahasiswa dituntut aktif dalam system pembelajaran SCL ( Student Centered Learning). Setiap pembelajarannya mahasiswa akan selalu dihadapkan pada suatu masalah yang terjadi di masyarakat. Dengan system ini mahasiswa harus dapat menguraikan masalah-masalah tersebut secara ilmiah dan sistematis melalui suatu metode. System SCL memiliki beberapa metode,salah satu diantaranya adalah metode PBL
Di dalam metode ini terdapat tujuh langkah yang harus di tempuh mahasiswa yang sering dikenal dengan istilah seven jumps. Metode PBL ini memiliki keunggulan serta kelemahan di bandingkan dengan metode-metode lain yang terdapat dalam system SCL.