Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Dharma Pendidikan Kompasiana MSN Indonesia Bisnis Indonesia Kompas Republika Tempo Detiknews Media Indonesia Jawa Pos Okezone Yahoo News New York Times Times Forbes
Google Yahoo MSN
Bank Indonesia Bank Mandiri BNI BCA BRI Cimb Niaga BII
Hariyono.org Education Zone Teknologi Informasi Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Perekonomian Indonesia KTI-PTK Akuntansi Komputer Media Pend.Askeb Media Bidan Pendidik Materi Umum Kampus # # #
mandikdasmen Depdiknas Kemdiknas BSNP Kamus Bhs Indonesia BSNP # # # # #
Affiliate Marketing Info Biz # # # # # # # # #
Bisnis Online Affilite Blogs Affiliate Program Affiliate Marketing # # # # # # # # #

08 April 2010 | 12:13 PM | 0 Comments

SBI, BERTARAF ATAU BERTARIF INTERNASIONAL

image Lebel internasional sekarang tidak hanya dipakai oleh produk pakaian, atau benda-benda lain. Tetapi lebel tersebut juga menjadi tren untuk rumah sakit juga lembaga pendidikan. Karena itu saat ini menjamurlah rumah sakit internasional juga sekolah bertaraf internasional, walaupun dari segi kualitas masih perlu dipertanyakan. Untuk rumah sakit, mungkin telah banyak kasus yang mengindikasikan masyarakat perlu mempertanyakan kualitas keinternasionalannya itu. Simak saja kasus Prita yang baru saja hangat terdengar di media massa. Bagaimana dengan sekolah bertaraf internasional (SBI)?

Di tengah-tengah maraknya pemerintah mengiklankan program sekolah gratis, secara kontradiksi bermunculan sekolah bertaraf internasional yang tentu saja dengan biaya sangat mahal dan dianggap lebih berprestise. Bagi siswa yang orang tuanya mampu mengeluarkan dana belasan juta rupiah, akan mudah memasukkan anaknya pada SBI. Sebaliknya bagi siswa yang kurang mampu walau berprestasi, maka jangan harap bisa masuk SBI. Entahlah seolah SBI menawarkan konsep pendidikan deskriminatif, yang membedakan pendidikan berkualitas untuk orang yang mampu saja dan yang tidak mampu walau memiliki kecerdasan dan prestasi yang unggul cukup dengan sekolah biasa (gratis).

Munculnya kelas-kelas khusus (eksklusif) di sekolah yang dikenal dengan sekolah bertaraf internasional memang merupakan langkah maju dalam dunia pendidikan. Dengan SBI diharapkan generasi penerus bangsa ini dapat bersaing dengan negara-negara maju di dunia. Sebab, idealnya SBI adalah sekolah/madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasioanl Pendidikan (SNP) dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan /atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, sehingga memiliki daya saing di forum Internasional. Permasalahannya kini adalah SBI yang sedang bermunculan bagai jamur ini baik pada tingkat pendidikan dasar maupun pendidikan lanjutan apakah benar-benar telah memenuhi standar Internasional atau sekedar bertarif internasional? Hal inilah yang sebenarnya perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah. Seharusnya pemerintah tidak dengan mudah memberikan izin berdirinya sekolah SBI tanpa benar-benar menilai layak tidaknya sekolah tersebut berlebel internasional. Sehingga, masyarakat tidak terkecoh dengan lebel internasional, dengan mengeluarkan dana berjuta-juta untuk memasukkan anaknya pada sekolah tersebut, ternyata kualitas pendidikan yang diberikan tidak jauh berbeda dengan sekolah biasa yang berlebel nasional atau yang tidak berlebel. Seperti beberapa kasus yang penulis ketahui pada penerimaan murid baru di beberapa sekolah, banyak siswa yang dengan nilai UN rendah, tetapi mampu membayar dana pendidikan lebih tinggi dari sekolah biasa, maka siswa tersebut dapat masuk SBI. Tentu orang tua yang awam terhadap SBI sangat bangga bila anaknya masuk SBI. Jika seperti ini, SBI bukan sekolah yang benar-benar menjaring siswa yang berkualitas tetapi sekedar untuk menjaring siswa yang mampu mengeluarkan dana lebih tinggi. Akhirnya, sekolah pun menjadi ajang komoditas untuk mencari keuntungan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.

Untuk itulah masyarakat (orang tua) harus lebih cerdas dan jeli dalam memilih sekolah untuk anaknya. Bila ingin memasukkan anak pada SBI hendaknya benar-benar diteliti apakah sekolah tersebut benar-benar memiliki standar keinternasionalan. Sebab, tidak jarang minimnya informasi dari sekolah disengaja untuk mengaburkan pemahaman masyarakat terhadap SBI. Ada beberapa karakteristik SBI yang dapat menjadi pedoman orang tua/ masyarakat untuk menilai taraf keinternasionalan sekolah, yakni: 1) Visi Sekolah Bertaraf Internasional adalah: Terwujudnya Insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif secara internasional. Visi ini mengisyaratkan secara tidak langsung gambaran tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah model SBI, yaitu mewujudkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif/memiliki daya saing secara internasional. 2) Unsur pendidikan memenuhi SNP dan merujuk pada standar pendidikan salah satu Negara anggota OECD, misalnya saja sistem pendidikan berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Sekolah meraih sertifikat ISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000, SBI merupakan sekolah multi cultural, Sekolah telah menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional diluar negeri, dsb. 3) Memiliki penjaminan mutu (Quality Assurance) yang berupa a) output (produk)/lulusan SBI yang memiliki kemampuan-kemampuan bertaraf nasional plus internasional sekaligus, yang ditunjukkan oleh penguasaan SNP Indonesia dan penguasaan kemampuan-kemampuan kunci yang diperlukan dalam era global; b) proses pembelajaran SBI berbasis pada TIK, model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris; c) Ciri input SBI ialah telah terakreditasi dari badan akreditasi sekolah di salah negara anggota OECD atau negara maju lainnya, standar lulusan lebih tinggi daripada standar kelulusan nasional, jumlah guru minimal 20% berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi A dan mampu berbahasa Inggris aktif, siswa baru (intake) diseleksi secara ketat melalui rapor dan tes-tes tertentu.

Demikian karakteristik SBI hendaknya diketahui oleh masyarakat (orang tua). Nah, bagaimana SBI yang telah menjadi pilihan anak / orang tua? Bertaraf Internasional atau hanya bertarif Internasional?

sumber : scribd.com

NB: Jika anda suka artikel ini, silakan share ke teman FACEBOOK anda. Cukup dengan meng-KLIK link ini! Terimakasih.
 
Copyright © 2010 - All right reserved by Education Zone | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by h4r1
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome, flock and opera.